Oleh: Ust. Abu Ammar Al-Ghoyami
Menjadi seorang yang sukses merupakan harapan semua orang. Sebagaimana berharap menjadi suami yang sukses pun merupakan cita-cita semua laki-laki. Tahukan Anda para suami, bahwa bekal menjadi suami sukses itu hanya dua hal saja?
Sesuatu yang mungkin terjadi pada seorang wanita memiliki seorang laki-laki ala kadarnya, sebab ia ingin dirinyalah yang akan tahu persis siapa suaminya itu. Dan juga mungkin seorang wanita memilih laki-laki setengah preman karena anggapannya ia akan membaik dengan kebaikan yang masih tersisa dalam hatinya. Tahukah Anda para suami, mengapa itu mungkin dilakukan oleh para wanita?
Kata hati para wanita mengatakan, selagi ia bukan tipe laki-laki pembohong, egois, bakhil, hanya tahu kebenaran pada dirinya, pendengki, suka memusuhi, dan sombong; maka ia tidak akan menderita hidup bersamanya. Sederhana sekali sebenarnya. Sebab tipe laki-laki dengan semua sifat tersebut adalah tipe seorang yang tak manusiawi, bukan tipe laki-laki sejati. Makanya suami yang demikian tidak akan mendapati istrinya bisa bertahan hidup bersamanya. Seandainya bisa bertahan, namun ia akan cepat berubah dari istri yang taat menjadi istri pembangkang, keras kepala, suka membangkang dan memusuhi. Sebabnya ialah suami yang tidak manusiawi dan tak memiliki sifat laki-laki sejati semetara istri merasa telah salah menerimanya sebagai suami. Dalam keadaan demikian, sifat kewanitaannya akan segera putus asa dengan kepribadian suaminya sehingga berubahlah ia sebagaimana ia telah berubah.
Berbohong adalah sebuah kelemahan, bahkan ia merupakan pangkal seluruh kejelekan. Kesombongan menunjukkan tidak adanya kepercayaan seseorang kepada dirinya sendiri yang sesungguhnya. Sementara egois dan merasa benar sendiri tidaklah muncul kecuali dari seorang yang tak lagi memiliki cinta dan kasih sayang serta tak memiliki perasaan yang bisa dicurahkan kepada orang lain. Sifat-sifat seperti inilah yang akan melahirkan berbagai sifat jelek alinnya, seperti suka memusuhi, tak tahu diri, tak lagi mengetahui kelemahan, kekurangan diri, dan lain sebagainya. Tentunya sifat-sifat tersebut hanya dimiliki oleh seorang suami yang telah gagal menjadi suami.
SIFAT-SIFAT SUAMI SUKSES
Seorang suami yang sukses jauh dari sifat-sifat tersebut di atas. Profilnya begitu mempesona para istri. Tak heran bila dengan sifat-sifat ini suami sangat dicinta dan disayang istri. Di antara sifat suami sukses itu ialah:
- Yang sadar bahwa pernikahan ialah serangkaian tanggung jawab, kepedulian, dan kepemimpinan yang baik.
- Tanggung jawab pernikahan tersebut mendorongnya mewujudkan keberhasilan dalam kehidupan berumah tangga.
- Menyadari keadaan dirinya yang berfungsi sebagai pemimpin di dalam keluarganya.
- Bisa memberikan rasa aman yang sebenarnya kepada istrinya.
- Menjadikan istrinya sebagai kekasihnya.
- Dapat menyeimbangkan sikap romantis yang penuh kelembutan dengan sikap tegas dalam menghadapi kenyataan.
- Dapat menmbuhkan hubungan suami istri yang didasari nilai-nilai agama yang luhur.
- Yang bertanggung jawab terhadap moral keluarga dan masyarakatnya.
- Baik hati, rendah hati, selalu berbuat baik, dan suka menolong orang lain.
- Kejujurannya menjadikannya sangat berwibawa di rumah dan menjadikannya sebagai bekal keberaniannya.
- Berkepribadian stabil, mantap, dan dapat menahan amarah dalam segala keadaan
- Pemaaf serta penyabar menghadapi kesalahan orang lain, terutama istrinya.
- Amarahnya merupakan didikan, bukan teror, sedangkan hukumannya merupakan kebaikan bagi yang dihukum, bukan siksaan.
- Yang tidak membedakan kesamaan derajat dirinya dengan istri sebagai manusia yang memiliki kewajiban menghamba di hadapan Allah Ta’ala.
- Selalu adil dalam keharmonisan, kemesraan dan dalam menafkahi batin istrinya.
- Bersikap proporsional dalam keadilannya, perlindungannya, kebijakannya serta ketegasannya.
- Yang menjadikan musyawarah sebagai media membina kehidupan berumah tangga.
- Yang tidak menganggap pendapatnya sendiri yang benar, sementara pendapat istri selalu salah.
- Selalu optimis dan tak mudah putus asa.
- Suka mencanda, kuat kemaluannya, dan tak bermalas-malasan.
- Kaya ide-ide positif, kreatif, dan jauh dari sifat monoton.
- Pencemburu dan proporsional cemburunya.
Sebegitu banyakkah sifat yang harus dimiliki oleh seorang suami yang menhendaki kesuksesan? Ya. Benar. Bahkan yang disebutkan itu bukan seluruhnya, namun masih banyak sifat lainnya yang belum tersebut.
DUA BEKAL UTAMA SUAMI SUKSES
Sebenarnya untuk meraih seluruh sifat tersebut mudah saja teorinya. Namun praktiknya membutuhkan kesungguhan dan keistiqomahan. Perbaiki kualitas beragama dan akhlak-aklhak diri dengan siraman nilai-nilai luhur syari’at Islam. Hanya dengan dua hal tersebut seseorang akan menjadi suami sukses, sukses mendapat cinta istri, dan sukses membina rumah tangga Insya Allah. Sebab seluruh sifat-sifat tersebut di atas bisa muncul dan ada pada dirinya dengan baiknya agama serta akhlaknya.
Oleh karenanya, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan seluruh wali-wali para wanita agar memilihkan buat para wanita yang ada di bawah kepengasuhannya seorang laki-laki yang baik agama serta akhlaknya sebagai suami mereka. Beliau sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seorang laki-laki yang kalian ridhoi agama serta akhlaknya melamar (anak wanitamu), maka nikahkanlah ia (dengannya). Bila kamu tidak lakukan, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang banyak.” [1]
Dari sini, sebagai seorang suami, jadilah Anda laki-laki sejati. Hilangkan sifat-sifat buruk dari diri Anda. Sulit memang menghilangkannya, kecuali bila Anda menyadari dan mengetahui bahwa sifat-sifat tersebut memang ada pada diri Anda. Gantilah perangai buruk dengan berbagai akhlak terpuji seorang suami. Dengan menjadi seorang yang taat beragama yang berhias dengan akhlak terpuji, niscaya akan mudah menjadi tipe suami sukses bagi istri dan keluarga.
Wabillahit taufiq
Catatan kaki:
[1] HR.Tirmidzi no: 1107, dihasankan oleh Syaik al-Albani dalam al-Irwa’ no: 1668 dan dalam ash-Shohihah no: 1022.
Disalin dari majalah al-Mawaddah Edisi Khusus Tahun Ke-3 :: Jumadal Ula 1431 H :: April – Mei 2010, Vol.30
Repost dari : http://jilbab.or.id
0 komentar:
Posting Komentar